Data dan informasi tentu merupakan hal yang sangat penting bagi keberlangsungan perusahaan. Kehilangan data penting tentu akan membawa kerugian yang cukup signifikan. Perusahaan tentu akan membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan kembali data tersebut jika masih memiliki cadangannya.
DLP memiliki dua kepanjangan yaitu data loss prevention dan data leakage prevention. Walaupun menggunakan istilah yang berbeda, keduanya memiliki definisi yang sama. Dimana DLP adalah kebijakan, teknik, teknologi yang dibuat dengan tujuan mencegah kehilangan data atau informasi sensitif milik Perusahaan.
Solusi dalam strategi DLP sendiri mencakup proses pendeteksian, pemantauan, dan penghentian aliran arus data dan koneksi yang dianggap tidak sah oleh perusahaan. DLP juga digunakan untuk mencegah pengguna agar tidak menghapus data sensitif perusahaan baik disengaja maupun tidak. Selain itu, DLP dapat melindungi data perusahaan dari serangan eksternal dan jaringan yang tidak aman.
DLP bertujuan untuk memastikan agar data yang dikirimkan hanya bisa diakses oleh pihak internal perusahaan atau karyawan yang memiliki akses di dalamnya. Adapun informasi yang dimaksud bisa berupa data finansial, informasi pelanggan dan karyawan, data yang menjadi hak kekayaan intelektual perusahaan, dan sebagainya.
Kemudian untuk proses kerja DLP berpatokan pada aturan atau kebijakan yang dibuat perusahaan dalam mendeteksi aliran data yang tidak sah. Contohnya, karyawan kita memiliki akses untuk melihat data sensitif perusahaan, tetapi tidak boleh membagikannya ke pihak eksternal. Kebijakan tersebut membuat DLP langsung menghentikan aktivitas karyawan yang dianggap sebagai pelanggaran.
Perusahaan Membutuhkan Solusi Data Loss Prevention (DLP)
Kebutuhan solusi DLP semakin dibutuhkan apalagi melihat kasus-kasus kejahatan siber yang meningkat seperti kasus-kasus dibawah ini:
1. Ancaman Siber Makin Meningkat
Seiring berkembangnya teknologi keamanan jaringan, hacker makin pintar dalam melancarkan serangannya. Mereka membuat malware atau virus yang lebih canggih agar bisa membobol sistem keamanan jaringan yang lebih kuat. Alhasil, data penting pun bisa hilang dan hal ini berpengaruh pada reputasi perusahaan di mata publik apabila kasusnya terkuak.
DLP sangat diperlukan untuk mengantisipasi ancaman siber yang makin berbahaya. Tidak hanya itu, DLP juga dapat memantau aktivitas yang tidak normal dalam jaringan komputer kita sehingga bisa dicegah sedini mungkin.
2. Kebocoran Data Bisa Berasal dari Pihak Internal
Masalah kebocoran data bisa pula disebabkan karena ulah karyawan dalam perusahaan kita. Mereka mencuri dan menjual data penting perusahaan untuk kepentingan sendiri. Tentu saja hal ini dapat membahayakan keamanan perusahaan kita, apalagi mereka melakukannya secara tersembunyi.
Penggunaan DLP yang optimal tentu bisa mengatasi masalah pencurian data. DLP juga melacak karyawan yang menjadi pelaku pencurian data sehingga kita bisa memberikan sanksi kepada mereka. Singkatnya, DLP sangat efektif untuk mencegah terjadinya kecurangan dalam pengelolaan dan manipulasi data.
3. Risiko Kebijakan BYOD
Kebijakan Bring Your Own Device (BYOD) yang mulai diterapkan perusahaan besar tentu memiliki resiko nya tersendiri. Data perusahaan bisa saja bocor karena karyawan mengaksesnya menggunakan perangkat pribadi mereka. Di sinilah DLP bekerja dengan efektif. DLP akan melacak aktivitas yang pernah dilakukan karyawan di perangkat pribadinya sehingga bisa menelusuri asal-muasal kebocoran data yang sedang terjadi.
4. Pengelolaan Data Lebih Aman
DLP membuat proses pengelolaan data lebih fleksibel dan aman. Walaupun menggunakan media penyimpanan dari pihak ketiga, DLP memastikan data yang tersimpan tidak akan keluar dari jaringan komputer perusahaan. Alhasil, data tidak akan mudah bocor dan tetap terjaga kerahasiaannya sehingga hanya bisa diakses oleh pihak internal perusahaan. Beberapa media penyimpanan memiliki fitur backup yang bisa mencegah kehilangan data ketika terjadi masalah.
5. Meningkatkan Peran CISO
Perusahaan saat ini sudah mulai merekrut Chief Information Security Officers (CISO) yang bertanggung jawab untuk menjaga keamanan informasi perusahaan. Peran CISO akan meningkat dengan penerapan DLP dalam perusahaan. Selain itu, teknologi DLP yang canggih juga membantu menyediakan pelaporan yang lengkap untuk diberikan kepada CEO. Laporan ini pula yang menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan keamanan informasi perusahaan.
6. Membantu Pekerjaan Tim IT Perusahaan
Pekerjaan tim IT perusahaan akan lebih mudah dengan menerapkan DLP. Pasalnya, kebocoran data bukanlah hal yang mudah untuk dilacak tanpa bantuan teknologi. Oleh karena DLP mampu melacak rekam jejak aktivitas karyawan, tim IT kita bisa menemukan akar masalah kebocoran data dengan lebih mudah.
Undang-undang Perlindungan Data Pribadi
Implementasi solusi Data Loss Prevention semakin penting dengan adanya Undang-undang nomor 27 tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP). UU PDP ini mengatur bahwa orang perorangan termasuk yang melakukan kegiatan bisnis atau e-commerce di rumah dapat dikategorikan sebagai pengendali data pribadi. UU PDP ini mengatur hak-hak pemilik data pribadi dan mengatur sanksi-sanksi bagi penyelenggara sistem elektronik atas tata kelola data pribadi yang diproses dalam sistem mereka masing-masing.
Apabila terjadi insiden data pribadi, kebocoran data pribadi, maka yang akan dilakukan compliance, adalah pemeriksaan terhadap penyelenggara data pribadi apakah mereka telah melaksanakan compliance sesuai UU PDP. Bagi pihak yang melanggar akan diberikan sanksi sesuai dengan aturan UU PDP, dimana sanksi tersebut bervariasi dan terdiri atas administrasi serta pidana.
Data yang termasuk kedalam data pribadi yang bersifat spesifik meliputi:
- Data dan informasi Kesehatan
- Data biometric
- Data genetika
- Catatan kejahatan
- Data anak
- Data keuangan pribadi atau
- Data lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Oleh karena itu bagi suatu badan yang mengelola data pribadi, diwajibkan untuk memiliki tools yang nantinya bisa melindungi data-data pribadi konsumen.
Forcepoint DLP Endpoint, salah satu product Data Loss Prevention
Forcepoint DLP Endpoint melindungi pengguna Perangkat diluar jaringan dari Ancaman Tingkat Lanjut dan pencurian data di dalam dan di luar jaringan dalam solusi yang mudah digunakan. Teknologi canggih dari Forcepoint dapat membantu mengidentifikasi dan melindungi data sensitif dengan cepat dan memberikan wawasan forensik yang dapat ditindaklanjuti mengenai serangan pada perangkat endpoint di dalam atau di luar jaringan. Forcepoint DLP Endpoint melindungi data, memungkinkan mobile workforce melakukan bisnis di mana pun dan kapan pun mereka membutuhkannya dengan tingkat keamanan yang lebih tinggi.
Key Features Forcepoint DLP Endpoint :
- Fingerprinting (termasuk partial fingerprinting) support untuk perangkat endpoint di dalam atau di luar jaringan.
- Support endpoint mencakupsistem operasi Mac OS X dan Window.
- Memberikan proteksi pada data sensitif yang dikirim ke perangkat USB, removable media, printer, atau layanan cloud seperti Office365 dan Box Enterprise.
- Portable decryption pada USB/media.
- Drip DLP mempertimbangkan aktivitas transmisi data kumulatif dari waktu ke waktu untuk menemukan sejumlah kecil kebocoran data.
- Memeriksa lalu lintas HTTPS secara efisien dengan fleksibilitas untuk memutuskan jenis lalu lintas SSL mana yang akan diperiksa.
- Identifikasi aktivitas Advanced Threat web activity di seluruh Kill Chain pada endpoints yang beroperasi di luar jangkauan pertahanan jaringan.
- Identifikasi karyawan berisiko tinggi melalui analisis aktivitas kumulatif anomali dibandingkan dengan peer group dan perilaku masa lalu.
Forcepoint DLP Endpoint Capabilities:
- ENABLE OFF-NETWORK ROAMING USERS
Pengguna sering memerlukan akses ke informasi sensitif terutama ketika sedang bekerja dari jarak jauh. Forcepoint DLP Endpoint memberikan kontrol dan proteksi terhadap pencurian data yang diperlukan pada laptop sehingga akses pengguna akan tetap aman.
- WEB SECURITY FOLLOWS YOUR ROAMING USERS
Forcepoint DLP Endpoint memperluas proteksi keamanan web ke pengguna diluar jaringan, sehingga memungkinkan mereka mengakses sumber daya berbasis web dengan aman. Forcepoint DLP Endpoint melihat lalu lintas untuk mengamankan saluran Web bagi pengguna roaming bahkan saat menggunakan Cloud, Email, Media Sosial, atau layanan lain yang menggunakan koneksi aman.
- EMBRACE INNOVATION WITH SAFETY AND CONFIDENCE
Forcepoint DLP Endpoint membantu mengamankan layanan cloud seperti Office 365 atau Box Enterprise sehingga pengguna di Mac OS X dan Windows, di dalam atau di luar jaringan, bekerja kapan saja, di mana saja. Selain itu juga ada kontrol untuk penggunaan media yang dapat dipindahkan, seperti drive USB, dengan opsi untuk memblokir atau mengenkripsi data yang diidentifikasi oleh kebijakan.
- MANAGE EASILY WITH YOUR EXISTING IT STAFF
Arsitektur TRITON menyatukan pengelolaan keamanan Web, Email, Data, dan Endpoint, termasuk kebijakan yang dapat dengan mudah ditentukan dan diterapkan jika diperlukan. Cepat tanggapi ancaman baru di berbagai saluran, termasuk mengamankan pengguna roaming. Amankan data IP dan PII sensitif sambil dengan mudah memenuhi persyaratan kepatuhan dan extensive library of out-of-the-box policies yang siap pakai.
Implementasi Data Loss Prevention Oleh PT Niagaprima Paramitra
PT Niagaprima Paramitra telah berhasil melakukan implementasi Data Loss Prevention kepada pelanggan kami di perusahaan Bidang Financial. Pelanggan kami ini (selanjutnya disebut Perusahaan) memiliki target menjadi perusahaan financial terbaik di Indonesia, untuk mencapai target tersebut Perusahaan ini bertransformasi dengan salah satu fokusnya adalah ketahanan cybersecurity. Dengan semakin meningkatnya bisnis Perusahaan tersebut, aspek ketahanan security merupakan aspek penting dengan semakin meningkatkan security control yang ada di perusahaan baik pada tahap detect, protect, maupun saat tahap corrective.
Pergerakan informasi dan data yang bersifat masiv saat ini memberikan tantangan yang sangat serius terutama dalam menjaga pergerakan data yang mungkin bisa menyebabkan kebocoran informasi yang bersifat sensitif bagi perusahaan. Perusahaan tersebut telah melakukan kegiatan data klasifikasi untuk mengidentifikasi data dan informasi sensitif yang ada. Sebagai penyedia layanan terutama di bidang layanan finansial menyebabkan keharusan bagi Perusahaan untuk melakukan proteksi data yang bersifat sensitive tersebut.
Dengan adanya kewajiban tersebut sebagai penyedia layanan finansial bagi pelanggannya Perusahaan harus memastikan setiap celah bagi keamanan data tidak terjadi ataupun terekspos keluar lingkungan Perusahaan. Atas alasan di atas Perusahaan ini melakukan implementasi solusi Data Loss Prevention.