DATA LEBIH BERHARGA DARI MINYAK
“Data adalah new oil, bahkan lebih berharga dari minyak,” ujar Presiden RI. Joko Widodo atau yang akrab dipanggil Jokowi, dalam sebuah acara di Istana Negara, Jakarta (24/1/2020). Jokowi tidak bercanda, sudah dibuktikan antara lain oleh Tesla sebuah produsen mobil listrik, dan Gojek sebuah perusahaan penyedia jasa transportasi. Valuasi dua perusahaan tersebut bisa sangat tinggi karena menguasai data yang dibutuhkan banyak pihak.
Karena data saat ini sudah dianggap lebih berharga dari minyak, maka aksi pencurian data atau kebocoran data juga tidak jarang terjadi. Kasus kebocoran data sempat terjadi kepada salah satu satu toko online atau lokapasar terbesar di Indonesia, pada pertengahan 2020 lalu. Sebanyak sekitar 90 juta data nasabah lokapasar tersebut bocor. Dampaknya selain gugatan hukum, kepercayaan masyarakat terhadap lokapasar tersebut juga menurun.
ANCAMAN KEBOCORAN DATA
Potensi pencurian maupun kebocoran data meningkat di era pandemi, di mana salah satu dampak pandemi adalah banyak perusahaan harus menerapkan pola kerja Work From Home (WFH). Pola kerja WFH membolehkan atau bahkan mewajibkan karyawan bekerja tidak dari kantor, dan tidak jarang juga menggunakan perangkat pribadi serta menggunakan jaringan internet terbuka.
Riset yang dilakukan Deloitte pada “2021 Future of Cyber Survey” yang diunduh dari situs https://www.deloitte.com/, menunjukan bahwa dampak dari serangan siber kedua terbesar adalah pencurian properti intelektual, yakni sebesar 22 persen%. Sedangkan pada urutan pertama adalah gangguan operasional, yakni sebesar 33%.
Kontrol jarak jauh adalah solusi ideal untuk mengantisipasi serangan siber terhadap perangkat yang berada di luar lingkungan kantor, dan data yang ada di dalamnya. Kontrol jarak jauh memungkinkan pencegahan transaksi data ke perangkat yang tidak memiliki kewenangan, pencegahan penginstalan terhadap aplikasi yang tidak dikehendaki, serta memperbaiki bug yang bisa menjadi celah serangan siber.
Pemutakhiran aplikasi pada perangkat-perangkat yang berada di luar lingkungan kantor juga dimungkinkan menggunakan infrastruktur kontrol jarak. Pemutakhiran dapat dilakukan pada banyak perangkat sekaligus, tanpa mengganggu perangkat maupun penggunaannya. Langkah tersebut dapat mengurangi potensi serangan siber yang dapat mengganggu operasional perangkat serta data di dalamnya, yang menurut survei deloitte adalah serangan siber terbesar.
MELINDUNGI DATA MENGGUNAKAN IVANTI UNIFIED ENDPOINT MANAGEMENT
Melakukan kontrol jarak jauh terhadap perangkat komputer dapat dilakukan menggunakan Ivanti Endpoint Unified Management. Infrastruktur tersebut memungkinkan dilakukannya perlindungan terhadap perangkat yang berada di luar lingkungan kantor, sekaligus data yang ada di dalamnya. Ivanti Endpoint Unified Management memungkinkan dilakukannya kontrol terhadap ribuan perangkat sekaligus.
Ivanti Endpoint Unified Management didesain agar ramah terhadap pengguna, dengan prosedur yang minimal namun tetap mengutamakan keamanan perangkat dan data yang ada di dalamnya. Ivanti Endpoint Unified Management juga memungkinkan penggunanya tidak merasa terganggu, walaupun perangkat dan data si pengguna tengah dikontrol dari jarak jauh. Dengan demikian keberadaan infrastruktur tersebut pada perangkat tidak akan mengganggu produktivitas pengguna, baik pengguna perangkat di mana di dalamnya terdapat data, maupun tim pendukung teknologi informasi (TI).
IMPLEMENTASI IVANTI UNIFIED ENDPOINT MANAGEMENT
PT Niagaprima Paramita sudah berhasil membantu penerapan Ivanti Endpoint Unified Management ke sejumlah perusahaan, baik perusahaan swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perusahaan yang menerapkan Ivanti Endpoint Unified Management umumnya adalah perusahaan yang memiliki ratusan atau ribuan perangkat perangkat, baik Personal Computer (PC) maupun mobile computer.
Target perusahaan yang dibantu oleh PT Niagaprima ParamitaParamitra adalah menjaga keamanan perangkat dan informasi di dalamnya, baik perangkat yang berada di kantor pusat, perangkat yang tersebar di kantor cabang seluruh Indonesia, ataupun perangkat yang digunakan untuk bekerja WFH selama masa pandemi. Fitur yang digunakan antara lain adalah software distribution dan patch manager, untuk menjaga agar perangkat selalu up to date sebagai pencegahan serangan siber.
Serangan siber dapat terjadi ketika antivirus tidak up to date atau tidak mutakhir, security pada operating system tidak mutakhir, atau aplikasi yang dipakai dalam perusahaan tidak mutakhir. Contoh pencegahan serangan siber yang dilakukan dengan update Aantivirus dan update patch Operating System terjadi pada tindakan pencegahan serangan Ransomware Wannacry pada tahun 2017. Pada saat itu diperlukan update antivirus dan update security pada windows untuk mencegah serangan Ransomware Wannacry. Modul Patch Management yang dimiliki oleh Ivanti Endpoint Unified Management telah berhasil diterapkan di sejumlah pelanggan PT Niagaprima Paramitra sehingga membantu kemutakhiran perangkat endpoint baik dari sisi antivirus, operating system, ataupun patch aplikasi terbaru.
Selain operating system dalam suatu endpoint, aplikasi yang terinstal di perangkat endpoint, dapat menjadi gerbang masuknya serangan siber, sehingga perlu diatur oleh perusahaan aplikasi apa saja yang aman atau tidak aman bagi perusahaan. Keberhasilan implementasi Ivanti Endpoint Unified Management oleh PT Niagaprima Paramitra dicapai juga dengan mengaktifkan fitur application control, yang dapat menentukan aplikasi apa yang bisa dan tidak bisa diinstal pada perangkat.
Melakukan update patch atau pemutakhiran sistem dan melakukan kontrol aplikasi yang terinstal terhadap ribuan perangkat yang tersebar di seluruh kantor dan di rumah karyawan ketika bekerja WFH, adalah sebuah tantangan tersendiri. Ivanti Endpoint Unified Management memungkinkan pemutakhiran dilakukan secara terpusat, tanpa mengganggu kinerja perangkat. Fitur kontrol jarak jauh dan terpusat melalui satu user interface yang mudah, telah membantu customer PT Niagaprima Paramitra dari sisi operasional tim TI, untuk mengendalikan endpoint dengan jumlah yang banyak.
TANTANGAN PENGELOLAAN DATA
Penyebaran virus Covid-19 memang sudah berkurang drastis, namun dampaknya masih terasa hingga sekarang. WFH atau bekerja dari rumah adalah sebuah keniscayaan di era Pandemi Covid-19. Bahkan setelah pandemi berubah menjadi endemiendemik yang diyakini akan terjadi dalam waktu dekat, pola kerja WFH kemungkinan besar akan tetap dipertahankan.
Di sisi lain kesadaran masyarakat atas keamanan data akan terus meningkat. Hal tersebut tentunya menjadi tantangan, bagaimana agar kepercayaan terhadap perusahaan dalam mengelola data tetap dapat terjaga. Selain itu, seperti yang disampaikan oleh Presiden Jokowi, bahwa kedepannya data akan semakin bernilai secara ekonomis. Data akan berperan lebih banyak terhadap bisnis perusahaan.
Tidak bisa disangkal infrastruktur seperti Ivanti Endpoint Unified Management yang memungkinkan perusahaan menjaga keamanan perangkat dan data yang ada di dalamnya, yang juga mempengaruhi kepercayaan terhadap perusahaan, adalah sebuah kebutuhan.
Penulis :
Ahmad Bagus Santoso, S.Hum., M.M.
Associate General Manager Sales, PT Niagaprima Paramitra
Sumber :
- https://bisnis.tempo.co/read/1299253/jokowi-data-adalah-new-oil-bahkan-lebih-berharga-dari-minyak/full&view=ok (diakses pada tanggal 28 Mei 2022)
- https://www2.deloitte.com/content/dam/Deloitte/nz/Documents/risk/the-future-of-cyber-survey-report.pdf (diakses pada tanggal 28 Mei 2022)
- https://www.ivanti.co.uk/solutions/unified-endpoint-management (diakses pada tanggal 28 Mei 2022)
- https://www.antaranews.com/berita/674301/kasus-serangan-siber-terheboh-2017 (diakses pada tanggal 30 Mei 2022)
- https://kominfo.go.id/content/detail/9636/siaran-pers-no-55hmkominfo052017-tentang-himbauan-agar-segera-melakukan-tindakan-pencegahan-terhadap-ancaman-malware-khususnya-ransomware-jenis-wannacry/0/siaran_pers (diakses pada tanggal 30 Mei 2022)