Migrasi ke cloud menjadi trend yang dilakukan organisasi atau perusahaan, lantaran cloud dapat memberikan kemudahan untuk skalabilitas, fleksibilitas, dan keamanan.
Jika kita dapat meng-analogikan, migrasi ke cloud ibarat pindah rumah, dimana kita harus menyiapkan rumah baru dan kemudian memindahkan perabot dan seisi rumah tersebut ke rumah yang baru. Hal tersebut terkadang menjadi stopper di beberapa organisasi, karena harus menyiapkan server baru di cloud, kemudian install aplikasi baru dan memindahkan data ke server baru di cloud, yang tentu tentu saja membutuhkan waktu tambahan untuk persiapan migrasi.
Saat ini, beberapa cloud provider sudah memberikan solusi untuk mengatasi hal ini. Berikut adalah 7 strategi yang ditawarkan untuk migrasi ke cloud:
- Rehosting
Re-hosting atau disebut juga dengan istilah “Lift-and-shift”, adalah pemindahan komponen aplikasi ke cloud dengan sedikit atau tanpa modifikasi. Pada dasarnya metode ini mengambil apa yang ada di sisi on premise kemudian dipindahkan ke infrastruktur cloud. Ini merupakan cara tercepat untuk bermigrasi, karena tidak memerlukan perubahan pada arsitektur aplikasi. Pada cloud provider AWS, metode rehosting dapat diotomatisasi dengan tools seperti AWS Application Migration Services, AWS VM Import/Export.
2. Relocate
Strategi relocate sering disebut juga “lift and optimize”, dimana dalam pendekatan strategi ini, anda memindahkan aplikasi ke cloud tanpa perubahan signifikan. Namun ketika aplikasi berada di cloud, anda dapat mentransmisikan ke layanan yang berpusat pada cloud.
Sebagai contoh, setelah relokasi database ke cloud, kita dapat bermigrasi dari VM yang di host, ke managed services database. Manfaat berpusat pada cloud, tanpa melakukan extensive initial refactoring.
3. Refactoring
Dalam strategi refactoring, aplikasi dirancang ulang untuk memanfaatkan sepenuhnya fitur yang berpusat pada cloud. Sebagai contoh, kita dapat memecah/menguraikan arsitektur monolithic menjadi micro services atau mengganti modul yang ada dengan managed cloud services. Bisnis sering memilih pendekatan dengan strategi ini ketika mereka perlu menambahkan fitur atau meningkatkan performa yang mana akan sulit dicapai di environment aplikasi yang ada.
4. Replatforming
Replatforming atau disebut juga dengan “lift, tinker, shift”, merupakan pendekatan jalan tengah antara rehosting dan refactoring. Dengan metode ini, kita dapat membuat beberapa optimalisasi pada aplikasi untuk memanfaatkan kemampuan cloud, tetapi tidak seluas seperti refactoring. Kita bisa memindahkan komponen tertentu ke layanan berbasis cloud yang menawarkan fitur canggih dengan integrasi dan penyesuaian dalam studi kasus penggunaan kita.
Sebagai contoh, kita dapat mengganti environment database server yang sebelumnya berjalan di bawah server fisik maupun virtualisasi, kita bisa migrasi cloud menjadi platform database-as-a-services.
5. Repurchasing
Dalam strategi repurchasing, kita dapat memindahkan atau migrasi ke produk yang berbeda dan mengganti lisensi yang kita punya. Misalnya, kita bisa pindahkan tradisional VDI (Virtual Desktop Environment) dalam data center ke cloud-based VDI, atau kita bisa pindahkan layanan e-mail dari on premise ke cloud-managed services email seperti Microsoft365 dan Googlesuite.
6. Retiring
Retiring berarti anda menonaktifkan asset yang tidak lagi dibutuhkan atau sudah ketinggalan zaman di environment cloud. Sebagai perbandingan, solusi repurchasing adalah yang tepat untuk penggantian aset tradisional yang sudah usang. Ketika kita menonaktifkan asset yang sudah ketinggalan zaman, biaya migrasi cloud dapat dihemat dan dapat mengurangi kompleksitas proses migrasi.
7. Retaining
Dalam hal ini kita melakukan peninjauan kembali dengan menunda migrasi. Hal ini mungkin diperlukan untuk assessment kembali terhadap server atau aplikasi ini di environment saat ini sampai ada alasan kuat untuk melakukan migrasi.
Penting untuk meninjau dan menilai kembali aplikasi secara berkala untuk menentukan apakah dan kapan aplikasi tersebut harus di migrasi di masa mendatang.
Dengan 7 strategi diatas, kita dapat menganalisa sesuai kebutuhan yang ada di environment yang kita miliki.
NPP merupakan partner dari beberapa cloud provider besar. Untuk mendukung customer mencapai ke era transformasi digital, NPP dapat membantu memberikan konsultasi solusi terbaik atas kebutuhan yang pelanggan butuhkan untuk mencapai tujuan migrasi ke cloud.
Hubungi kami di contact@npp-asia.com
Penulis : Jani Sabtriadi – Infratructure Consultant